10 Mitos SEO yang Tidak Mempengaruhi Ranking Situs di Pencarian Google 

10 Mitos SEO yang tidak mempengaruhi ranking situs di pencarian Google dengan faktanya, isu – isu soal kunci dari peringkat selalu jadi bumbu dari drama siapa yang terbaik di opera pemeringkatan Google ini. 

Bahkan beberapa orang mengklaim memiliki ilmu pasti tentang SEO tersebut, namun sebagian orang lagi membantah sambil membawa gagasan dari pakar terpercaya seperti John Mueller dan Gary Illyes. 

Konten, Backlink, dan User Experience masih menjadi kunci penting dalam mengoptimasi website agar berada di peringkat Google. 

Walaupun John Mueller dan beberapa orang dari Google sendiri mengatakan bahwa backlink berkualitas dari sumber backlink dofollow itu 10 kali lebih baik daripada backlink nofollow, beberapa orang masih berpegang teguh bahwa jumlah backlink dengan formula tepat akan mempengaruhi pemeringkatan.

Dalam perihal penerapan backlink anda bisa melakukan beberapa riset dalam mencari informasi website yang memiliki DA/PA tinggi, seperti carilink.drr.ac di dalamnya terdapat 500+ list backlink yang tentu saja terlampir informasi lengkap perihal DA/PA bahkan DR (Domain Rating) yang bisa memberikan anda pertimbangan sebelum list tersebut dipakai.

10 Mitos SEO yang tidak mempengaruhi Ranking Situs

Berikut ini merupakan daftar Mitos SEO yang masih dipercaya oleh beberapa orang hingga kini bahkan di beberapa penyedia layanan SEO sendiri hal ini masih dipakai sebagai bahan dari campaign marketing mereka. Kami mengambil dari beberapa sumber seperti heroesofdigital.com serta Backlinko agar anda lebih memahami beberapa poin yang akan dijelaskan di bawah ini.

1. Google Sandbox 

Banyak pakar SEO percaya bahwa ada sesuatu yang disebut Google Sandbox, yaitu mekanisme yang membuat situs web baru sulit mendapatkan peringkat di mesin pencari.

Menurut teori ini, situs baru akan ditempatkan dalam ‘Sandbox’ selama 6 bulan, di mana mereka tidak bisa mendapatkan peringkat yang baik sampai Google melakukan evaluasi lebih lanjut.

Fakta Sebenarnya

dilansir dari heroesofdigital.com Google Sandbox sebenarnya hanya mitos. Gary Illyes dari Google telah dengan tegas menyangkal keberadaannya dalam salah satu tweetnya.

Lalu ditahun 2019 didalam tweetnya kembali mengkonfirmasi dengan mentweet “Tidak ada yang namanya sandbox” 

Apa yang sering dianggap sebagai efek ‘Google Sandbox’ sebenarnya adalah hasil dari cara kerja algoritma pencarian Google, yang butuh waktu untuk memberi peringkat pada situs baru.

Situs web yang baru diluncurkan umumnya tidak memiliki cukup konten, backlink, atau sinyal sosial untuk menunjukkan otoritas dan kredibilitas. Tanpa hal-hal tersebut, situs baru akan lebih sulit mendapatkan peringkat.

Kecuali jika Anda membangun Brand Besar atau Artis seperti Sidomuncul, Indofood, Indomie dan lain – lain. Mungkin butuh waktu untuk mendapatkan otoritas di mata Google, akan tetapi masih memungkinkan untuk mendapatkan peringkat yang baik dengan situs baru jika Anda menargetkan kata kunci yang persaingannya sangat rendah.

2. Iklan PPC Mempengaruhi Peringkat SEO

Beberapa orang dalam komunitas SEO percaya bahwa iklan berbayar dapat mempengaruhi peringkat SEO organik.

Ada anggapan bahwa karena Google adalah mesin pencari terbesar dan sebagian besar pendapatannya berasal dari iklan, maka situs yang beriklan di Google akan mendapatkan peringkat yang lebih baik dalam hasil pencarian organik.

Fakta Sebenarnya

Namun, peringkat dalam hasil pencarian Google tidak ada kaitannya dengan iklan yang Anda jalankan. Meskipun iklan dan hasil pencarian organik muncul bersamaan, keduanya menggunakan algoritma yang berbeda.

Google sendiri telah menegaskan bahwa ini adalah mitos yang tidak berdasar. dan menyatakan ini: 

“Iklan PPC, seperti Google Ads, adalah iklan berbayar yang muncul di samping pencarian dan konten relevan di internet. Meskipun ada beberapa mitos yang menyatakan sebaliknya, menjalankan kampanye Google Ads tidak akan meningkatkan peringkat SEO Anda. Namun, iklan PPC bisa efektif untuk menjangkau dan menghubungkan dengan audiens yang tepat” 

3. Usia Domain 

Usia domain sebagai faktor pemeringkatan sering dianggap penting. Ada anggapan bahwa jika Anda membeli domain dan menyimpannya selama beberapa tahun sambil membangun konten, domain itu akan mendapatkan peringkat yang lebih baik dibandingkan pesaingnya. Banyak orang berdebat tentang ini, dan seperti mitos Sandbox, ada pendapat bahwa domain yang lebih tua cenderung unggul dalam peringkat.

Kenyataannya, ini adalah mitos. didalam sebuah video Matt Cutts seorang Mantan pegawai Google dan Pakar SEO menjelaskan bahwa membeli domain lama tidak akan otomatis meningkatkan peringkat Anda. Yang lebih penting adalah sinyal lain seperti backlink, penyebutan, dan kualitas konten. 

Banyak situs yang sudah lama berdiri memang memiliki banyak sinyal ini karena telah beroperasi selama bertahun-tahun, sehingga terlihat seolah-olah usia domain berperan besar dalam pemeringkatan. Sebenarnya usia domain ini memiliki DR yang tinggi pun karena pernah beberapa kali mendapatkan backlink, namun karena pembaruan Google hal – hal seperti ini sudah perlu dilirik lagi, kesegaran konten menjadi alasan mengapa Domain lama yang tidak aktif lama kelamaan akan tetap tersisih dan luntur dalam variable pemeringkatan walaupun masih memiliki DA atau DR yang tinggi.

Untuk membuat kemungkinan situs dapat berkembang walaupun baru, mungkin bila domain baru memiliki Golden Hours walaupun memang hal ini tidak akan berlangsung lama, maka anda bisa memanfaatkan Golden hours tersebut dengan penerapan Guest Posting untuk menciptakan lalu lintas organik dan backlink alami, sebelum efek dari Golden Hours habis anda bisa memaksimalkan potensi dari Guest Posting sembari tetap memperkaya backlink.

Ada baiknya untuk meninjau beberapa website yang memberikan informasi website penyedia guest post, seperti situs freepost.ju.mp dimana dalam situs tersebut anda akan melihat list dari website yang memiliki DA/PA tinggi yang tentu saja anda bisa menerapkan guest posting disana.

Selain itu ada juga situs guestpost.5g.in, disitu ini anda bisa memilih situs dari dalam maupun luar negeri serta daftar lengkap informasi masing – masing website. luar biasanya kedua situs tersebut memberikan informasi berharga tersebut secara cuma cuma alias gratis!

4. Banyak Yang Menganggap Google Google Peduli dengan DA ( Otoritas Domain/ Domain Authority)

Banyak orang percaya bahwa Otoritas Domain (DA) adalah faktor penting dalam SEO dan bahwa situs dengan DA tinggi lebih mungkin mendapatkan peringkat baik di Google. Melihat situs-situs dengan DA tinggi mendominasi hasil pencarian, wajar jika Anda mengira Google mempertimbangkan DA dalam algoritmanya.

Namun, kenyataannya, Google tidak menggunakan DA sebagai faktor pemeringkatan. DA adalah metrik yang dikembangkan oleh Moz untuk menunjukkan kewibawaan sebuah situs, berdasarkan konten, backlink, dan faktor lainnya. Sering kali, DA dibandingkan dengan PageRank, metrik yang dulu digunakan oleh Google untuk menilai pentingnya halaman berdasarkan backlink.

PageRank diperkenalkan pada tahun 1996 dan meskipun masih digunakan, perannya kini diimbangi oleh banyak sinyal pemeringkatan lainnya. Metrik DA seringkali membingungkan karena terkait dengan toolbar PageRank yang memberi nilai dari 0 hingga 10, yang dihapus pada tahun 2016 karena dianggap tidak lagi relevan.

Jadi, meskipun Google tidak menggunakan DA dalam algoritmanya, DA tetap penting bagi para profesional SEO sebagai indikator untuk memperkirakan peringkat halaman web di hasil pencarian Google.

5. Tautan (Link) merupakan Aspek Paling Utama untuk Menentukan Peringkat

Tautan merupakan faktor peringkat utama untuk SEO. Lagi pula, hasil teratas seringkali memiliki ratusan atau ribuan tautan balik yang dibuat di dalamnya. Oleh karena itu, trik untuk meningkatkan peringkat Google adalah membangun sebanyak mungkin tautan ke situs Anda.

Kebenaran

Tautan, khususnya backlink, tetap menjadi salah satu sinyal peringkat utama bagi Google. Backlink menunjukkan pentingnya halaman web dan membantu Google dalam memberi peringkat pada hasil pencarian. Meskipun tautan penting, strategi yang tidak memiliki tujuan akan merugikan upaya SEO Anda.

Pemeringkatan dengan sekadar membangun banyak backlink mungkin berhasil sebelum pembaruan Penguin, tetapi itu bukan lagi strategi yang layak dalam SEO saat ini. 

Tidak semua tautan dibuat sama. Beberapa tautan, terutama yang bertentangan dengan kebijakan Google, dapat lebih banyak merugikan daripada menguntungkan situs web.

Misalnya, membeli tautan untuk kepentingan bermain-main dengan algoritma pencarian Google adalah tindakan yang sangat tidak boleh dilakukan. Begitu pula dengan berpartisipasi dalam skema pertukaran tautan. Membangun tautan memerlukan strategi yang tepat karena Google cenderung cepat mendeteksi tautan tak wajar dan memberikan hukuman pada situs web tersebut.

Kampanye membangun tautan yang baik adalah kampanye yang menggunakan teknik White Hat SEO dan berfokus pada perolehan tautan dari situs yang berwenang dan relevan, termasuk tautan dofollow dari situs High PA. Ini juga melibatkan diversifikasi jenis tautan. Meskipun tautan ‘dofollow’ memberikan nilai SEO yang lebih tinggi, berfokus pada jenis tertentu saja dapat dianggap tidak wajar oleh Google.

Oleh karena itu, upaya penjangkauan tautan Anda juga harus melibatkan perolehan tautan di forum, situs Web 2.0, komentar blog (Blog Comment), dan media sosial. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya Guest Posting bisa menjadi penting untuk meningkatkan trafik karena variabel dalam pemeringkatan bahkan indexing itu berbeda kasusnya.

Maka situs seperti guestpost.ai.in bisa menjadi alternatif anda dalam mencari peruntungan di beberapa website untuk melakukan Guest Posting yang notabene memiliki Domain Authority tinggi. Dengan banyaknya variabel dalam pembaruan Google, tidak melulu soal backlink terkadang asumsi sinyal terkecil dan penerapa strategi guest posting pun memang diperlukan.

6. Kepadatan Kata Kunci Penting (Keywords Density) 

Kembali dilansir dari heroesofdigital.com Mitosnya Beberapa praktisi SEO percaya bahwa mengulang kata kunci target beberapa kali dalam konten misalnya, 2% atau 4% dapat membantu peringkat SEO. 

Mereka mengandalkan alat seperti plugin Yoast SEO, yang memeriksa seberapa sering kata kunci atau frasa kunci muncul dalam konten. Jika Anda tidak memenuhi jumlah kata kunci yang disarankan, itu akan dianggap sebagai masalah. Jadi, mereka menganggap kepadatan kata kunci sangat penting dalam SEO.

Kebenaran

Dulu, kepadatan kata kunci memang penting, terutama sebelum Google meluncurkan pembaruan Panda pada tahun 2011. Saat itu, mengulang kata kunci di konten bisa meningkatkan peringkat, tetapi ini sering kali menghasilkan halaman berkualitas rendah yang penuh dengan kata kunci yang disisipkan sembarangan.

Sejak saat itu, Google telah berkembang dan tidak lagi mengandalkan kepadatan kata kunci dalam algoritmanya. Pada tahun 2014, John Muller menyatakan bahwa kepadatan kata kunci bukanlah hal yang perlu difokuskan.

Coba tebak berapa persen kepadatan kata kunci artikel ini? Jawabannya adalah 0%. Google kini mampu memahami konten tanpa perlu mengandalkan pengulangan kata kunci.

Jika Anda terlalu fokus untuk memastikan kata kunci muncul ‘x’ kali dalam konten, Anda berisiko melakukan pengisian kata kunci, yang justru berlawanan dengan apa yang diinginkan Google. Oleh karena itu, lupakan kepadatan kata kunci dan tulislah dengan cara yang alami.

Fokuslah untuk membuat artikel terbaik yang sesuai dengan maksud pencarian kata kunci tertentu. Ini adalah cara yang lebih efektif untuk meningkatkan peringkat konten Anda di Google.

7. Lakukan apa Yang dilakukan Brand Besar 

Mitos banyak yang percaya bahwa jika Anda mengikuti langkah-langkah yang dilakukan oleh Brand besar tertentu, Anda juga akan mencapai puncak hasil pencarian Google. Mereka beranggapan bahwa brand – brand terkemuka pasti tahu cara yang benar dalam SEO, dan itu menjadi alasan mereka mendominasi peringkat.

Kebenaran

Namun, kenyataannya, banyak brand besar memiliki visibilitas tinggi di pencarian, terlepas dari strategi SEO yang mereka gunakan. Beberapa brand ini mungkin menerapkan strategi yang tidak efektif, tetapi tetap mendapatkan banyak lalu lintas organik. Jika Anda mencoba meniru strategi yang sama dengan situs baru, hasilnya bisa sangat berbeda.

Hal ini mungkin terasa tidak adil, tetapi merek besar memiliki otoritas yang tinggi di industri mereka. Mereka dikenal secara luas, dan ini menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi peringkat.

Otoritas merek adalah sesuatu yang tidak dimiliki oleh bisnis atau situs baru. Oleh karena itu, wajar jika Anda merasa sulit untuk bersaing dengan kata kunci yang sangat kompetitif, meskipun Anda menggunakan strategi yang sama dengan merek terkenal.

Situs web yang lebih kecil perlu lebih pintar dalam menetapkan tujuan SEO mereka. Ini berarti menghabiskan lebih banyak waktu untuk menemukan kata kunci yang kurang kompetitif, membuat konten yang relevan, dan membangun backlink untuk meningkatkan otoritas situs.

Diperlukan waktu agar situs Anda mendapatkan otoritas yang cukup untuk bersaing setara dengan brand – brand besar. 

8. SEO Hanya perlu dilakukan Sekali 

Mitos beberapa pemilik bisnis berpikir mereka bisa mendapatkan hasil SEO yang baik hanya dengan melakukan optimasi sekali saja, dengan harapan peringkat mereka di Google akan tetap tinggi setelah beberapa “perbaikan”.

Kebenaran

Sangat keliru jika percaya bahwa Anda bisa tetap berada di puncak hasil pencarian hanya dengan melakukan SEO sekali. SEO tidak bekerja seperti itu.

Bahkan jika Anda bekerja sama dengan konsultan yang berpengalaman dan melihat hasil yang baik, tidak ada jaminan bahwa hasil tersebut akan bertahan selamanya.

SEO adalah bidang yang sangat dinamis dan terus berubah. Google melakukan ratusan perubahan pada algoritmanya, dan beberapa pembaruan besar terjadi secara berkala.

Pembaruan ini bisa terjadi kapan saja, bahkan saat Anda membaca ini. Ketika Google berusaha “menyempurnakan” algoritma pencariannya, peringkat situs web bisa bergerak naik-turun.

Jadi, apa yang berhasil untuk situs Anda saat ini bisa menjadi tidak relevan dalam beberapa bulan. Jika Anda hanya mengandalkan satu kali optimasi SEO, Anda akan kecewa di masa depan.

Selain itu, konten baru terus ditambahkan dan diperbarui setiap hari. Jika Anda tidak memperbarui situs Anda, Google mungkin menganggap konten Anda sudah ketinggalan zaman dan akan lebih mempromosikan konten lain.

Sejak 2011, sudah menjadi fakta bahwa SEO bukanlah solusi instan yang bisa diterapkan sekali. Sebaliknya, ini adalah proses yang memerlukan penyesuaian berkelanjutan untuk menjaga situs tetap relevan dengan praktik terbaik yang ada.

9. Diperlukan Kata Kunci Pencocokan yang Tepat untuk Sebuah Konten 

Mitosnya beberapa webmaster masih percaya bahwa mereka harus menggunakan kata kunci persis dalam konten untuk membantu peringkat di Google. Apalgi sekarang tersedia alat pembantu pada sebuah wordpress seperti RankMath dan Yoast. 

Kebenaran

Dulu, pencocokan kata kunci yang tepat memang penting dan tidak termasuk ke dalam Mitos SEO yang tidak mempengaruhi Ranking situs. Namun, sekarang hal itu tidak lagi menjadi faktor utama.

Google telah maju dan kini lebih fokus pada konteks daripada hanya sekadar kata kunci yang tepat. Jadi, Anda tidak perlu menggunakan kata kunci persis untuk mendapatkan peringkat.

Apakah Anda masih perlu menggunakan kata kunci persis?

Ya tentu saja, akan tetapi hanya jika itu masuk akal. Misalnya, jika Anda mengoptimalkan halaman untuk produk tertentu, nama produk tersebut akan menjadi kata kunci yang relevan.

Intinya, jika menggunakan kata kunci yang tepat membuat konten terasa tidak alami, lebih baik jangan digunakan. Yang terpenting adalah menjaga relevansi dan membuat konten terasa alami.

10 Tidak Perlu mengkhawatirkan Pengoptimalan Gambar

Masuk pada 10 Mitos SEO yang tidak mempengaruhi Ranking Situs yang terakhir Banyak orang beranggapan bahwa SEO hanya tentang menulis konten dan mendapatkan backlink, jadi gambar tidak terlalu penting dan tidak perlu dioptimalkan.

Kebenaran

Kesimpulan dari Mitos SEO yang tidak mempengaruhi Ranking Situs Walaupun gambar mungkin tidak berdampak besar pada SEO, mereka tetap mempengaruhi peringkat dalam algoritma Google.

Google tidak bisa melihat gambar, jadi ia bergantung pada teks alt dan deskripsi dalam HTML untuk memahami apa yang ada dalam gambar tersebut. Mengoptimalkan teks alt dengan kata kunci membantu Google menilai relevansi gambar.

Gambar yang dioptimalkan juga bisa muncul di hasil pencarian gambar, yang dapat meningkatkan jumlah pengunjung ke situs Anda.

Namun, jika Anda menggunakan gambar dengan resolusi tinggi, ukuran file-nya bisa memperlambat kecepatan pemuatan halaman. Halaman yang lambat dimuat tidak baik untuk SEO. Jika semua faktor lain sama, halaman dengan gambar yang lebih cepat dimuat akan memiliki peringkat yang lebih tinggi.

Jadi, pastikan untuk mengkompres gambar, menggunakan format yang lebih efisien, atau memilih resolusi yang lebih rendah.

Kesimpulan 

Kesimpulan tentang 10 Mitos SEO yang tidak mempengaruhi Ranking situs  di Google ini mencakup kepercayaan bahwa faktor seperti Google Sandbox, iklan PPC, usia domain, Otoritas Domain (DA), serta kepadatan kata merupakan beberapa mitos dari sistem pemeringkatan meski hal tersebut cukup berpengaruh sebagai sinyal penguat. Faktanya, SEO lebih kompleks dan melibatkan elemen seperti konten berkualitas, backlink yang relevan, dan pengalaman pengguna.

Kunci untuk mengoptimasi SEO adalah dengan fokus pada konten yang relevan, membangun otoritas melalui backlink yang berkualitas, dan memastikan pengalaman pengguna yang baik. 

SEO adalah proses berkelanjutan yang memerlukan pemantauan dan penyesuaian, bukan hanya tindakan sekali jalan. Memahami realitas di balik mitos-mitos ini dapat membantu pemilik situs dan praktisi SEO untuk mengembangkan strategi yang lebih efektif dan sesuai dengan praktik terbaik.

Baca Juga: Keajaiban Bawah Laut di Tengah Kota: Tentrem Mall Semarang Yang Ada Ikan Hiu